Akan Menghitung Payback Period ? Inilah Rumus Serta Contoh Perhitungannya

Post a Comment

Menghitung Payback Period - Seperti yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa sebelum menjalankan Investasi pastikan untuk menghitung beberapa Indikatornya.

Indikator Investasi ini akan memberikan gambaran sejauh mana Investasi ini akan memperoleh keuntungan diakhir periodenya.

Jika membahas Indikator investasi tentu akan ada beberapa yang muncul sesuai dengan fungsi dari masing - masing Indikator Investasi tersebut.

Salah satu diantara beberapa Indikator Investasi yang harus dihitung adalah Payback Period.

Jika belum mengetahui apa itu Payback Period, apa rumus serta bagaimana cara menghitungnya mari kita bahas dalam artikel ini sampai dengan selesai.

 

Pengertian, Fungsi, Rumus dan Contoh Payback Period

 

Seperti yang disebutkan diatas bahwa ada beberapa Indikator Investasi yang sifatnya memang wajib untuk dihitung.

Misalnya adalah NPV atau Net Present Value, IRR atau Internal Rate of Return atau ada juga ROI dan lain - lain.

Masing - masing dari Indikator Investasi tersebut tentu memiliki fungsi yang berbeda - beda.

Lalu apa itu Payback Period dan apa fungsinya ?

 

1. Pengertian Payback Period

 

Payback Period adalah jangka waktu dimana jumlah kumulatif dari Arus Kas akan sama dengan jumlah Investasi awal.

Hasil dari Payback Period ini adalah angka yang akan mengacu kedalam jumlah angka tahun pada sebuah Investasi.

Pada pembahasan sebelumnya kita sudah menghitung NPV dimana fungsi dari NPV ini adalah menghitung keuntungan dari sebuah Investasi yang akan kita jalankan.

Selanjutnya dengan NPV tersebut tentu kita akan mendapatkan informasi dan gambaran terkait dengan dengan jumlah keuntungan yang akan didapatkan.

Dengan menggunakan NPV kita tidak bisa mengetahui apakah keuntungan tersebut akan diperoleh pada awal tahun, tengah tahun atau akhir tahun.

 

Baca Juga : Menghitung IRR Dari Cash Flow ( Arus Kas ) Bersih Dengan Cara Manual

 

Untuk itu dengan mengggunakan Payback Period kita akan mengetahui dari tahun keberapa jumlah Arus Kas akan sama dengan jumlah Investasi.

Tentu informasi ini akan bisa digunakan sebagai gambaran bahwa pada Tahun tersebutlah kita akan mulai mendapatkan keuntungan dari sebuah Investasi.

 

2. Fungsi Payback Period

 

Diatas sudah dijelaskan bahwa fungsi dari Payback Period adalah untuk menghitung berapa tahun Arus Kas jumlahnya akan sama dengan Investasi awal.

Tapi selain fungsi diatas ada juga fungsi - fungsi yang lain, diantaranya :

  1. Untuk menentukan apakah Investasi akan dijalankan atau tidak
  2. Mempercepat informasi BEP dari sebuah Investasi
  3. Membandingkan Investasi mana yang akan lebih cepat mendapatkan keuntungan
  4. Bisa melakukan Evaluasi pada Investasi dengan cepat
  5. Membantu mengurangi resiko munculnya kerugian

Dari beberapa poin diatas terlihat bahwa memang Payback Period ini cukup penting untuk dihitung sebelum menjalankan sebuah Investasi.

Lalu bagaimana cara menghitung Payback Period ?

 

3. Rumus Menghitung Payback Period

 

Sebelum membahas tentang bagaimana cara menghitung Payback Period mari kita bahas rumusnya terlebih dahulu.

Dasar yang digunakan untuk menghitung Payback Period ini tentu saja adalah Arus Kas yang dihasilkan oleh sebuah Investasi.

Selanjutnya Arus Kas yang masuk akan dibagi kedalam dua jenis yaitu Arus Kas Tetap dan Arus Kas Tidak Tetap.

Untuk itu rumus menghitung Payback Period juga dibagi kedalam dua jenis sesuai dengan Arus Kas yang dijelaskan diatas.

1. Rumus Payback Period Arus Kas Tetap

Jika Arus Kas yang dihasilkan oleh Investasi jumlahnya selalu tetap setiap tahun maka kita gunakan rumus yang pertama ini.

Adapun rumus Payback Period untuk Arus Kas Tetap adalah sebagai berikut :

 

Payback Period = (Investasi Awal/Arus Kas Per Tahun) x 1 Tahun

 

Rumus menghitung Payback Period yang pertama ini memang jauh lebih mudah dibandingkan dengan rumus yang kedua.

2. Rumus Payback Period Arus Kas Tidak Tetap

Selanjutnya rumus Payback Period yang kedua adalah untuk Arus Kas yang masuk dengan jumlah selalu berubah - ubah atau tidak tetap selama periode Investasi.

Adapun rumus untuk Payback Period dengan Arus Kas Tidak Tetap adalah sebagai berikut :

 

Payback Period = n + ((a-b)/(c-b)) x 1 Tahun


  • a : Nilai investasi awal
  • b : Kumulatif Arus Kas pada tahun ke-n
  • c : Kumulatif Arus Kas pada Tahun ke n+1
  • n : Tahun terakhir dengan posisi Arus Kas masih negatif

 

Rumus Payback Period yang kedua ini memang sedikit lebih sulit dibandingkan dengan rumus yang pertama.

 

4. Contoh Menghitung Payback Period

 

Pembahasan yang terakhir mari kita lihat contoh menghitung Payback Period sesuai dengan rumus yang dijelaskan diatas.

Supaya lebih mudah contohnya juga akan kita bagi kedalam dua jenis sesuai dengan rumusnya.

1. Contoh Payback Period Arus Kas Tetap

Untuk contoh yang pertama kita akan menghitung Payback Period dengan Arus Kas Tetap setiap Tahun.

Misalnya : xlamedia.xyz akan menjalankan sebuah Investasi dengan modal awal sebesar 850.000,-

Investasi ini akan dijalankan dalam jangka waktu 5 Tahun dengan asumsi Arus Kas yang akan masuk adalah sebesar 200.000 setiap Tahun.

Dari data diatas perhitungan Payback Periodnya adalah sebagai berikut :

 

Payback Period = ( Investasi Awal / Arus Kas ) x 1 Tahun

Payback Period = ( 850.000 / 200.000 ) x 1 Tahun

Payback Period = 4.25 Tahun

 

Dari perhitungan diatas terlihat bahwa angka Payback Period yang dihasilkan dari Investasi tersebut adalah 4.25 Tahun.

Lalu maksud dari angka 4.25 Tahun tersebut itu apa ?

Angka 4.25 Tahun akan merujuk kepada Arus Kas masuk sesuai dengan jumlah Investasi awal.

Perhitungannya adalah sebagai berikut :

 

Investasi Awal = Payback Period

850.000 = 200.000+200.000+200.000+200.000+((12x0.25)x(200.000/12))

850.000 = 200.000+200.000+200.000+200.000+(3x16.667)

850.000 = 200.000+200.000+200.000+200.000+50.001

850.000 = 850.001

 

Dari perhitungan diatas terlihat bahwa Arus Kas yang masuk pada jangka waktu 4 Tahun 3 Bulan atau 4.25 Tahun adalah 850.001.

Ini artinya selama jangka waktu 4 Tahun 3 Bulan maka Investasi tersebut Arus Kasnya akan sama dengan modal awal.

2. Contoh Payback Period Arus Kas Tidak Tetap 

Selanjutnya contoh yang kedua kita akan menghitung Payback Period dengan Arus Kas yang selalu berubah - ubah setiap Tahun.

Misalnya : xlamedia.xyz akan menjalankan sebuah Investasi dengan modal awal sebesar 850.000,-

Investasi ini akan dijalankan dalam jangka waktu 5 Tahun dengan asumsi Arus Kas yang akan masuk secara berurutan adalah sebagai berikut : 150.000, 250.000, 200.000, 260.000 dan 300.000,-

Dari data diatas perhitungan Payback Periodnya adalah sebagai berikut :

 

Payback Period = n+((a-b)/(c-b))x1Tahun

Payback Period = 3 + ((850.000 - 600.000) / (860.000 - 600.000))

Payback Period = 3 + (250.000 / 260.000)

Payback Period = 3 + 0,96

Payback Period = 3,96 Tahun

 

Dari perhitungan diatas terlihat bahwa Investasi tersebut akan mendapatkan jumlah Payback Period selama 3.96 Tahun.

Dengan kata lain Modal Awal Investasi akan bisa dikembalikan pada waktu 3.96 Tahun atau 3 Tahun 11 Bulan 15 Hari.

 

5. Menghitung Payback Period Dengan Excel

 

Jika ingin lebih mudah saat akan menghitung Payback Period kita juga bisa dengan menggunakan Microsoft Excel.

Contoh menghitung Payback Period dengan Excel silahkan perhatikan gambar berikut ini :

 

Menghitung Payback Period

 

Sumber gambar dan rumus : https://www.excelfocus.xyz

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung Payback Period pada contoh Excel diatas adalah sebagai berikut :

 

=COUNTIF(C6:G6;"<0")+INDEX(C7:G7;;COUNTIF(C6:G6;"<0")+1)

 

Dengan menggunakan rumus tersebut maka secara otomatis angka Payback Period akan bisa kita munculkan.

Silahkan sesuaikan cara menghitung Payback Period sesuai dengan jenis Arus Kas yang dihasilkan oleh Investasi.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang cara dan contoh menghitung Payback Period, semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.

Ade
Part Time Blogger dan Owner www.firstfin.web.id yang sehari - hari berprofesi sebagai seorang Accounting Perusahaan Swasta di Jawa Barat.
Newest Older

Related Posts

Post a Comment