Break Even Point - Pahami Pengertian, Fungsi, Rumus dan Contoh BEP Sebelum Mengembangkan Usaha

Post a Comment

Break Even Point ( BEP ) - Jika akan atau sedang mengembangkan unit usaha rasanya akan sangat penting untuk mengetahui apa itu BEP.

BEP merupakan singkatan dari Break Even Point atau disebut juga dengan nama titik keseimbangan.

Lalu apa itu titik keseimbangan atau BEP dalam unit usaha ?

Jika ingin mengetahui tentang apa itu BEP, fungsi, rumus serta contohnya mari kita bahas dalam artikel ini sampai dengan selesai.


Pengertian, Fungsi, Rumus dan Contoh Break Even Point ( BEP )


Secara umum Break Event Point adalah kondisi yang akan menyeimbangkan antara pendapatan dan pengeluaran.

Dalam unit usaha pendapatan serta pengeluaran  ini merupakan dua hal yang sangat penting untuk dikendalikan.

Seimbangnya kedua titik ini akan menjadi awal dari membaiknya unit usaha terutama dari sisi Financial atau Keuangan.

Inilah pentingnya kita memahami apa itu BEP atau Break Even Point karena titik keseimbangan pendapatan dan pengeluaran sifatnya wajib untuk dikontrol.

Untuk itu mari kita bahas BEP atau Break Even Point mulai dari pengertiannya terlebih dahulu.


1. Pengertian Break Even Point ( BEP )


BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan dan pengeluaran pada unit usaha yang sedang kita jalankan ada pada posisi yang sama.

Pada posisi BEP atau Break Even Point ini perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan ataupun kerugian karena memang kedua sisi antara pendapatan dan pengeluaran ada pada titik yang sama.

Pentingnya kita mengetahui BEP atau Break Even Point adalah untuk menetapkan target yang ingin dicapai baik dari sisi pendapatan ataupun sisi biaya.

Kenaikan pendapatan dalam sebuah unit usaha tentu akan meningkatkan kemungkinan kenaikan keuntungan serta menutup modal yang sudah dikeluarkan.

 

Break Even Point atau BEP

 

Dalam prakteknya BEP atau Break Even Point ini dikenal juga dengan istilah titik impas atau titik 0 ( nol ).

Titik impas atau titik 0 ( nol ) yang dimaksud ini tentu sudah ditetapkan dalam satu periode pembukuan.

Dengan kata lain untuk mendapatkan BEP ini jumlah pendapatan pada Perusahaan harus mampu menutup seluruh biaya yang dikeluarkan pada satu periode.

Tentu untuk mengetahui hal tersebut terkait dengan BEP sudah ditentukan rumus dan juga cara perhitungannya.


2. Rumus Break Even Point ( BEP )


Sebelum melihat contoh perhitungan BEP mari kita bahas terlebih dahulu rumus dari Break Even Point.

Rumus Break Even Point atau BEP ini dibagi menjadi dua bagian yaitu BEP Unit serta BEP Rupiah.


1. Rumus BEP Unit

Rumus BEP atau Break Even Point dalam unit adalah sebagai berikut :


BEP Unit = Biaya Tetap Produksi / ( Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit )

atau

Bep Unit = Biaya Tetap Produksi / Margin per Unit


2. Rumus BEP Rupiah

Selanjutnya yang kedua rumus BEP dalam bentuk Rupiah adalah sebagai berikut :


BEP Rupiah = (Biaya Tetap Produksi / ( Harga per Unit - Biaya variabel per Unit )) x Harga per Unit

atau

BEP Rupiah = Biaya Tetap Produksi / Margin per Unit x Harga per Unit


Rumus BEP atau Break Even Point diatas wajib untuk diketahui sebelum kita melihat contoh perhitungannya.


3. Contoh Menghitung Break Even Point ( BEP )


Untuk contoh menghitung BEP kita akan bagi menjadi dua sesuai dengan rumus yang sudah dijelaskan diatas.


1. Contoh Menghitung BEP per Unit

PT. xlamedia akan memproduksi Barang A dengan biaya tetap sebesar 1.875.000 dan biaya variabel yang dikeluarkan untuk barang A tersebut adalah 875.000,-

Jika sudah selesai diproduksi maka Barang A tersebut akan dijual dengan harga 1.500.000,-

Lalu, berapa banyak Barang A harus diproduksi supaya mencapai Break Even point atau BEP ?

Dari contoh diatas diketahui data sebagai berikut :

  • Biaya Tetap : 1.875.000
  • Biaya Variabel : 875.000
  • Harga per Unit : 1.500.000

Maka perhitungan BEP per Unitnya adalah sebagai berikut :


BEP per Unit = 1.875.000 / ( 1.500.000 - 875.000 )

BEP per Unit = 1.875.000 / 625.000

BEP per Unit = 3


Dari contoh perhitungan diatas terlihat bahwa jika ingin mencapai titik impas atau BEP maka barang A harus diproduksi sebanyak 3 unit.

Lalu bagaiaman perhitungan BEP dari 3 unit barang A tersebut diperoleh ?

Untuk membuktikan bahwa 3 unit barang A akan mencapai titik BEP maka perhitungannya adalah sebagai berikut :


Keuntungan = 1.500.000 - ( ( 1.875.000/3 ) + 875.000 )

Keuntungan = 1.500.000 - ( 625.000 + 875.000 )

Keuntungan = 1.500.000 - 1.500.000

Keuntungan = 0


Pada saat keuntungan dari 1 unit barang mencapai titik 0 maka inilah yang kita sebut dengan Break Even Point atau BEP.


2. Contoh Menghitung BEP Rupiah

Selanjutnya berdasarkan contoh diatas kita akan menghitung Break Even Point dalam bentuk Rupiah.


BEP Rupiah = (1.875.000 / ( 1.500.000 - 875.000 )) x 1.500.000

BEP Rupiah = (1.875.000 / 625.000) x 1.500.000

BEP Rupiah = 3 x 1.500.000

BEP Rupiah = 4.500.000


Perhitungan titik impas atau BEP berdasarkan Rupiah diatas adalah sebagai berikut :


Keuntungan = 4.500.000 - ( 1.875.000 + ( 875.000 x 3 ))

Keuntungan = 4.500.000 - ( 1.875.000 + 2.625.000 )

Keuntungan = 4.500.000 - 4.500.000

Keuntungan = 0


Dari dua contoh perhitungan BEP diatas terlihat bahwa jika dihitung dari sisi unit maka untuk mencapai BEP barang A adalah 3 unit.

Selanjutnya jika dihitung dari sisi Rupiah maka untuk mencapai BEP maka barang A harus terjual sebanyak 3 unit atau 4.500.000,-


4. Fungsi Break Even Point ( BEP )


Selanjutnya untuk pembahasan yang terakhir mari kita lihat apa fungsi dari BEP atau Break Even Point pada Perusahaan.

Adapun fungsi dari BEP pada Perusahaan adalah sebagai berikut :

  1. Mengontrol laju Perusahaan terutama dari sisi target dan keuntungan
  2. Mengontrol biaya untuk mengatur efisiensi dalam pekerjaan terutama dibagian Produksi
  3. Mudah mengetahui jika terjadi perubahan pada Laba atau Keuntungan
  4. Melihat adanya peluang baru dari sisi perolehn keuntungan atau Laba Perusahaan

Selain 4 fungsi dari Break Even Point atau BEP diatas sebenarnya masih banyak juga keuntungan lainnya.

Karena memang jika membahas keuntungan dalam Perusahaan maka BEP ini akan menjadi acuan utama yang sangat penting.

Bahkan dalam proses produksi BEP atau Break Even Point ini sifatnya wajib untuk dihitung untuk mencapai target yang diharapkan.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang Break Even Point dan semoga artikel ini bermanfaat untuk semua pembaca.         

Ade
Part Time Blogger dan Owner www.firstfin.web.id yang sehari - hari berprofesi sebagai seorang Accounting Perusahaan Swasta di Jawa Barat.

Related Posts

Post a Comment